JAKARTA, NEODETIK.NEWS _Belakangan rakyat di kagetkan dengan berita heboh dan mencengangkan bahwa ternyata belum ada satupun investor masuk ke IKN.
Berita ini terbalik dengan pernyataan Jkw yang sebelumnya menyatakan banyak investor IKN antri mau masuk.
Gobloknya kok UU IKN diloloskan DPR, sudah disahkan dan Jakarta bukan lagi Ibukota, disatu sisi IKN belum siap sama sekali dijadikan IKN dari berbagai segi.
Pertanyaanya apakah tidak ada kajian, audit bukti investor sudah masuk dll. Sebegitu bobroknya SDM yang berkuasa saat ini dari DPR nya, eksekutifnya, legislatifnya terbukti mengelola negara dengan sembrono.
Lagi lagi rakyat kena prank seperti mobil ESEMKA yang katanya pesananya antri tak taunya hanya tipu tipu, sampai sekarang tidak ada bukti ESEMKA. Lucunya... Kok masih pada percaya......!!!! Harusnya JKW di impeach dari periode pertama, mungkin kondisi negara tidak separah sekarang. Daya rusaknya bisa dicegah.
Yang heran sudah di prank berkali kali kok masih pada percaya. Apa ini indikator Indonesia sedang terkena wabah *kedunguan berjamaah*, semuannya diam bisu membiarkan negara berada dibawah genggaman gerombolan orang bodoh yang tidak bisa bernalar waras.
Ambisi IKN yang tidak dibarengi dengan perhitungan akal waras jadi beban berat yang harus ditanggung seluruh rakyat. Dari berbagai kajian sebenarnya Indonesia belum mendesak pindah ibukota.
IKN bukan kepentingan bangsa tapi ambisi pribadi JKW yang membahayakan keutuhan bangsa. IKN tak ubahnya proyek omong kosong berbasis Korupsi, Kolusi, Nepotisme agar bisa nyopet anggaran negara.
Pindah IKN dalam Kondisi keuangan negara makin kritis jelas pilihan salah dan harus dibatalkan. Hutang ugalan ugalan rezim jkw hampir sentuh batas psikologi berdampak pada ambruknya nilai rupiah di angka psikologis. Mata uang rupiah kehilangan kedaulatan berdampak pada semua harga ikut naik, subsidi dipangkas, rakyat diperas dengan aneka pajak mirip jaman penjajahan Belanda. Sempurnalah penderitaan rakyat.
Pilihan ada di tangan rakyat. Diam membiarkan Indonesia makin terpuruk atau bangkit bergerak merevolusi diri tinggalkan partai politik yang sudah bikin sengsara rakyat.
Jangan biarkan parpol brengsek terus berkomplot dengan para mafia menguasai negara untuk kepentingan oligharki dan kroninya. Mereka nyata hidup mewah foya foya hamburkan uang negara dan menindas rakyat. Revolusi harus dipercepat untuk menyelamatkan bangsa dan negara.
Sumber:NA. Haryokusumo