Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kabupaten Lumajang menggelar rapat kerja tahunan pada hari ini untuk merumuskan program kerja tahun 2024. Rapat yang berlangsung di Pendopo kabupaten Lumajang ini dihadiri oleh seluruh pengurus, staf, dan beberapa perwakilan dari tiap kecamatan di berbagai lembaga mitra.
Dalam sambutannya, ketua BAZNAS kabupaten Lumajang, Drs H Mohammad Nursahid MA menyampaikan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pengelolaan penerimaan Zakat zakat. “Tahun 2024 harus menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan pelayanan dan pemanfaatan zakat yang lebih tepat sasaran. Dengan kerjasama semua pihak, saya yakin kita bisa mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat Lumajang”, ujarnya.
Agenda rapat kerja meliputi evaluasi program yang telah berjalan di tahun 2023, pembahasan rencana strategis 2024, serta penyusunan anggaran. “Dalam sesi evaluasi ini agar supaya BAZNAS bisa mendongkrak perolehan dari pada BAZNAS ini bisa meningkat, untuk itu satu-satunya jalan diantaranya adalah kita mengadakan Raker bersama dengan OPD. Harapan dari pada BAZNAS kelak akan bisa meningkat perolehannya”, ungkap Nursahid.
“Baznas Lumajang kemarin berhasil menghimpun zakat, infaq, dan shodaqoh sebesar 5,1 miliar rupiah di akhir tahun 2023, kemudian pada 2024 ini menurun karena ASNnya banyak yang purna tugas sehingga perolehan menjadi turun. Perolehan turun menjadi sekitar 4,28 miliar rupiah, sisi yang lain bahwa Baznas ini karena sudah terkenal sehingga banyak permohonan-permohonan proposal dari sisi kesehatan, bedah rumah, UMKM, pendidikan dan sebagainya”, terang Nursahid.
Dikatakan Nursahid saat diwawancarai, bahwa Baznas kuwalahen menerima proposal-proposal tersebut. “Untuk itu, harapan dari Baznas ini agar bisa manfaat guna pada masyarakat yang lain, yang sementara ini banyak yang menanti untuk agar supaya dapat uluran dari Baznas. Diantaranya kami mengadakan Agri, ini harapannya nanti bisa mendapat perolehan yang lebih banyak dari selama ini”, pungkas Nursahid.
Rencana strategis untuk tahun 2024 mencakup peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan program pemberdayaan ekonomi umat, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban berzakat. Rapat kerja ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta untuk melaksanakan program yang telah disepakati dengan penuh integritas dan tanggung jawab. ( Atman/Tono )
